Keberadaan kawasan industri terbukti mampu menggerakkan perekonomian suatu wilayah, seperti halnya kawasan industri penambangan nikel di Kabupaten Morowali-Sulawesi Tengah. Aktivitas pekerja industri dan bertambahnya penghasilan masyarakat sekitar memicu peningkatan konsumsi kebutuhan pokok seperti pangan dan pakaian dan mendorong tumbuhnya berbagai unit usaha masyarakat dalam skala mikro, kecil & menengah (UMKM) mulai dari produk olahan pangan seperti abon dan sambal ikan, kerajinan, kios/warung yang menjual kebutuhan sehari-hari, kedai jajanan, rumah makan hingga penjahit.
Sebagai upaya menciptakan SDM yang handal untuk mendukung pembukaan lapangan kerja di sektor usaha mikro kecil dan menengah, Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Morowali bekerja sama dengan Politeknik STTT Bandung melaksanakan kegiatan pelatihan teknik penjahitan yang diikuti oleh 40 orang peserta dari beragai kecamatan di Morowali. Selama tahun 2021 telah terlaksana dua sesi pelatihan pembuatan kemeja kerja industri, yaitu pada sesi pertama tanggal tanggal 7 – 17 Juni 2021 dan sesi kedua pada tanggal 6 – 16 Desember 2021. Selain materi tentang teknis penjahitan, pada pelatihan sesi kedua peserta juga menerima materi tentang pembuatan peta proses operasi, pembuatan master pola marker dan pengetahuan tentang progressive bundling system. Materi ini sangat bermanfaat untuk menyeragamkan standar proses penjahitan, meningkatkan efisiensi proses dan efisiensi penggunahan bahan. Selain itu peserta juga mendapatkan materi tentang SNI produk garmen sebagai acuan standar spesifikasi dan mutu produk pakaian (kemeja) untuk kebutuhan di dalam negeri.
Pelatihan sesi kedua dibuka dan ditutup secara resmi oleh Bupati Morowali, Drs. Taslim dan dihadiri oleh jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Kab. Morowali, termasuk Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Hj. Siti Asmaul Husna, SE., MM., M.Si., serta perwakilan Forkopinda. Dalam pidato penutupan kegiatan pelatihan, Drs. Taslim menyatakan kepuasannya terhadap pelaksanaan pelatihan yang tercermin dari tingkat kelulusan peserta yang diikuti dengan betambahnya pengetahuan dan keterampilan peserta dalam penguasaan teknik menjahit. Kegiatan pelatihan ini juga diproyeksikan sebagai penyiapan SDM yang akan menjalankan sentra konveksi terpadu milik pemerintah Kabupaten Morowali. Kelak sentra konveksi terpadu diharapkan mampu menjadi pilot project dan menduplikasi wirausahawan baru pada bidang usaha sejenis. Tujuannya jelas, mampu memenuhi kebutuhan pakaian seragam pekerja di kawasan industri Morowali secara mandiri dan tidak bergantung pada pasokan dari wilayah lain seperti Makassar, Surabaya hingga Bandung.
(written by Nandang Setiawan)