Kabupaten Morowali selama ini dikenal dengan industri pertambangan nikel yang memiliki rantai produksi terpanjang di dunia, bahkan saat ini tengah dibangun smelter nikel cobalt untuk bahan baku mobil listrik terbesar di dunia. Keberaadan kedua industri ini dipastikan mampu menyerap puluhan ribu tenaga kerja yang membawa efek domino terhadap pola konsumsi masyarakat terhadap produk tekstil, salah satunya kebutuhan seragam kerja.
Peluang ini ditangkap dengan baik oleh Pemerintah daerah setempat melalui Dinas Koperasi-UMKM Kabupaten Morowali untuk mendirikan sentra konveksi terpadu di Kecamatan Bungku Tengah sebagai ibu kota Kabupaten Morowali. Tak bisa ditawar, penyiapan SDM menjadi hal penting untuk dilakukan pertama kali selain penyiapan infrastruktur dan fasilitas penunjang produksi.
Dalam hal penyiapan SDM yang akan mengisi kebutuhan tenaga kerja di sentra konveksi terpadu Morowali, Kepala Dinas Koperasi-UMKM Kab. Morowali, Dr. Hj. St. Asmaul Husna Syah, SE., MM., M.Si., telah menjajaki kerjasama pelatihan bersama Politeknik STTT Bandung sejak tahun 2021.
Sepanjang tahun 2021 telah dilaksanakan dua kali kegiatan pelatihan yang diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari sembilan Kecamatan di Kab. Morowali. Berbagai materi pelatihan mulai dari pembuatan pola, grading pola, pemotongan, penjahitan, fabric consumption, OPC, Quality Control hingga SNI ukuran kemeja telah disampaikan sepanjang 2021.
Pada tahun 2022 dilaksanakan kembali pelatihan tahap 3 yang berlangsung pada tanggaal 13-22 Juni 2022 yang mengusung semangat menciptakan SDM Tangguh, terampil dan mandiri menuju Morowali Sejatera Bersama. Kegiatan pelatihan dibuka secara resmi oleh Bupati Kab. Morowali, Drs. Taslim pada tanggal 13 Juni di Hotel Grand Qafia. Acara pembukaan pelatihan juga dihadiri oleh Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan Politeknik STTT Bandung, Achmad Ibrahim Makki, S.ST., MT. dan lima orang instruktur yang merupakan staf pengajar di Program Studi Produksi Garmen Politeknik STTT Bandung.
Untuk menunjang berdirinya sentra konveksi terpadu Morowali, struktur materi pelatihan kali ini telah dirancang khusus, menerapkan progressive bundling system untuk merubah pola kerja tailor made menjadi semi-industrialis work pace. Selain itu peserta juga akan menerima materi tentang pengetahuan dan keterampilan sablon kasa datar.
Kerjasama yang terjalin baik selama dua tahun terakhir adalah langkah konkret dari kedua institusi untuk bersama-sama mewujudkan visi berdirinya sentra konveksi terpadu Morowali. Kelak, sentra konveksi milik Pemda Morowali ini yang diharapkan mampu menjadi pemicu berdirinya usaha sejenis, sehingga menjadi alternatif peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar. Bahkan menjadi pusat pengembangan konveksi di wilayah Indonesia Timur.