“Diri yang jujur bercermin di depan integritas, akan menjadi diri yang membantu dirinya sendiri untuk keseimbangan kehidupan kerja yang berkualitas” Djajendra.

Orang yang memiliki komitmen dan integritas tinggi, tidak pernah merasa takut, ragu atau bimbang dalam menjalankan tugas mereka. Pada dasarnya integritas perlu dimiliki oleh setiap orang, guna memperlihatkan bentuk tanggung jawab. Entah pada tugas, pekerjaan atau aktivitas sehari-hari, namun lebih dari itu integritas adalah gambaran dalam diri seseorang yang terlihat dari perilaku dan tindakan sehari-hari. Integritas memperlihatkan konsistensi antara ucapan dan keyakinan yang tercermin dalam perbuatannya. Terkadang seseorang bisa berbicara hanya di bibir sementara di dalam hatinya memiliki perasaan lain, bisa itu kesombongan, dengki, iri, emosi hingga dendam. Biasanya orang yang memiliki integritas tinggi lebih dulu berpikir sebelum berbicara sehingga perilaku dan tindakannya sesuai dengan apa yang diucapkan, pun dengan tindakan yang dilakukan setelah berucap.

Seseorang yang memiliki integritas mampu bertindak sesuai nilai, norma, etika organisasi dalam kapasitas pribadi, mampu mengingatkan, mengajak rekan kerja untuk bertindak sesuai nilai, norma dan etika organisasi serta mampu memastikan, menanamkan keyakinan bersama agar anggota yang dipimpin bertindak sesuai nilai, norma dan etika dalam lingkungan formal.

Perilaku kunci yang dapat menunjukkan tingkat integritas seseorang tersebut dapat kita lihat dari sosok Sahabat Inspirasi Tekstil kita bulan ini yaitu Ibu Resty Maysepheni Hernawati, S.ST.,M.T. atau yang lebih dikenal dengan sapaan Ibu Resty, seorang dosen muda di Politeknik STTT Bandung yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Teknik Tekstil. Beliau merupakan Alumni jurusan Teknik Tekstil angkatan 2008 yang telah menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam melakukan pekerjaannya sejak resmi bergabung kembali sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Politeknik STTT Bandung pada tahun 2014.

Perempuan yang lahir di Bandung pada tanggal 14 Mei 1991 ini, meyakini bahwa setiap perempuan harus terus maju. Menurutnya, menjadi dosen bukanlah sekedar status sosial, bukan pula semata mengejar kebutuhan materi. Menjadi dosen adalah pengabdian untuk mencetak generasi cerdas. Berbagai ide kreatif dalam penyampaian materi pembelajaran membuat hubungan antara dosen dan mahasiwa terjalin dengan baik, meskipun Ibu Resty dikenal sebagai dosen yang disegani oleh mahasiswanya. Ibu Resty juga tidak lupa senantiasa memberikan arahan untuk semangat belajar di awal pertemuan atau sebelum perkuliahan dimulai dan di akhir pertemuan sebelum perkuliahan ditutup. Rasa senang dalam belajar adalah masalah suasana hati yang biasa beliau ciptakan. Setiap materi kuliah, diawali dengan menyuguhkan gambar, video yang berganti-ganti temanya menyesuaikan materi perkuliahan. Bahkan kegiatan apersepsi dan selingan berupa diskusi kelompok, kuis dan sebagainya sering dilakukan Bu Resty. Cara ini cukup memberikan dampak perubahan, mahasiswa lebih semangat mengikuti kelas perkuliahan.  Komitmen beliau untuk terus berbagi ilmu dapat menjadi teladan, baik bagi mahasiswanya maupun untuk kita semua.

Akan tetapi di tengah kesibukannya sebagai seorang dosen sekaligus sekretaris jurusan, tidak membuat Ibu Resty kehilangan waktu bersama keluarga dan teman-teman. Work life balance, barangkali istilah tersebut tepat digunakan untuk menggambarkan sahabat inspiratif kita ini. Ibu Resty dapat menjadi contoh bagaimana work-life balance ini dapat dilaksanakan. Pengaturan waktu menjadi kunci dalam memperoleh keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupannya tersebut. Semua tugas dan tanggung jawab yang diberikan dapat terselesaikan dengan baik, namun di sisi lain Bu Resty masih dapat bersosialisasi dan memiliki me time yang cukup. Sebagai generasi Y, atau generasi milenial, Bu Resty menunjukan kemampuannya untuk tetap menjaga keseimbangan ritme tersebut sehingga tercipta kebahagiaan saat bekerja. Kebahagiaan dalam bekerja tersebut menjadikannya lebih loyal, lebih berintegritas, dan lebih efisien dalam bekerja. Di usianya yang masih terbilang muda ini, Ibu Resty dapat memberikan yang terbaik bagi semua orang, dan dapat menjadi contoh bagaimana work-life balance ini dapat dijalankan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X