ITT 1966 - Institut Teknologi Tekstil

Puncak pengembangan pendidikan pertekstilan di Indonesia terjadi pada akhir 1965. Hal ini ditandai dengan dibentuknya Institut Teknologi Tekstil (ITT). Institut ini merupakan gabungan dari Akademi Tekstil (Akateks), Perguruan Tinggi Ilmu Tekstil (PTIT) serta Balai Penelitian Tekstil dan Pilot Pemintalan Kapas. Ir. Soetarjo ditunjuk sebagai dekan ITT dengan tugas pokok melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu menyelaraskan proses penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pertekstilan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Tekstil dan Kerajinan Rakyat Nomor: 011/M/Kpts/66 tanggal 1 Februari 1966, nama ITT dikukuhkan dan ditunjuk Kolonel (Purn) A. Bakrin yang saat itu menjabat sebagai Manajer Patal Cipadung menjadi pengemban (caretaker) pimpinan ITT.

Setelah empat bulan, pimpinan definitif ITT dikukuhkan. Pada tanggal 22 Juni 1966, Mayor Jenderal (Purn) KPH H. Soerjosoejarso ditetapkan sebagai Rektor ITT sesuai dengan Keputusan Menteri Perindustrian Tekstil dan Kerajinan Rakyat. Kepemimpinan Mayor Jenderal (Purn) KPH H. Soerjosoejarso berlangsung selama 20 tahun baik pada saat masih bernama ITT maupun setelah bernama Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STT Tekstil). Dalam melaksanakan tugasnya, Rektor ITT dibantu Pembantu Rektor I Bidang Akademik, Pembantu Rektor II Bidang Administrasi, dan Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan. Hingga saat ini, KPH H. Soerjosoejarso merupakan pimpinan terlama sepanjang sejarah institusi pendidikan tekstil ini.

X
obctop pisangbet